Senin, 20 Juni 2011

Pembuatan minyak atsiri dari sereh












Nama Latin
:
Cymbopogon citrates
Sumber Minyak
:
Daun


Deskripsi Tanaman:
Tanaman sereh termasuk golongan rumput-rumputan yang disebut Andropogon nardus atau Cymbogob nardus. Genus Cympogon meliputi hamper 80 species, tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minya astiri yang mempunyai arti ekonomi dalam perdagangan. Diantara species yang terpenting adalah Cympogon nardus atau lemabatu dari Ceylon dan Cympogon winterianus atau mahapengiri dari Jawa, yang masing-masing sumber minyak sereh wangi di Ceylon dan Jawa. Klasifikasi botani dari tanaman sereh wangi sebaia berikut:

Divisio          :           Anthophyta
Phylum         :           Angiospermae
Kias              :           Monocotyledonae

Famili           :           Graminae
Genus           :           Cymbopogon
Species         :           Cympogon nardus
 Tanaman sereh wangi yang diusahakan di Indonesia terdiri dari 2 jenis yaitu lemabatu dan mahpengiri. Jenis maha pengiri mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: daunnya lebih luas dan pendek, disamping itu menghasilkan minyak dengan kadar sitronellal dan geraniol yang tinggi. Sedangkan jenis lemabatu menghasilkan dengan kadar sitronellal dan genariol yang lebih rendah. Di Indonesia tanaman sereh terutama banyak tumbuh di daerah Tasikmalaya, Bandung, Palembang, Padang, Ujungpandang dan Solo. Jenis mahapengiri banyak ditanam di Formosi Malaya, Birma, Suriname dan Kamerun, Amerika Tengah, Guatemala, Henduras dan Pulau Haiti.
 Cara penanaman bibit sereh
Kultur teknis tanaman sereh tidak banyak memerlukan persyaratan. Jenis lemabatu dapat ditanam di tanah yang tandus atau kurang subur. Lain halnya dengan jenis mahapengiri yang memerlukan perawatan yang baik dan tanah yang lebih subur Sereh jenis lembatu biasanya tumbuh lebih tegak sedangkan mahapengiri tumbuh dengan daun merumbai kebawah. Pertumbuhan serah dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: kesuburan tanah, ketinggian tanah dan iklim. Tanah subur di lereng-lereng gunung (daerah pegunungan) dengan curah hujan turun secara teratur merupakan tanah yang paling sesuai untuk tanaman sereh. Tanaman sereh dapet berfungsi untuk mencegah erosi tanah yang disebabkan oleh air hujan.

Tanah yang liat dan selalu tegenang air merupakan tanah yang tidak sesuai untuk tanaman sereh. Oleh karena itu tanah yang akan ditanami sereh wangi harus dibersihkan dari tanah liat, alang-alang, rumput teki dan rumput lain yang sejenis. Tanaman sereh juga dapat ditanam di antara tanaman lain seperti nanas dan papaya.

Sereh dapat ditanam dengan cara stek, yang bibitnya dipilih dari rumput sereh yang sudah tua. Stek tersebut kemudian ditanam yang dalam lubang yang berbentuk segitiga dan satu sama lain berjarak 10 cm; sedangkan jarak antara kelompok yang satu dengan yang lain kurang lebih satu meter (lihat gambar).           
1 m

1 m

10 cm

10 cm

10 cm

10 cm

10 cm

10 cm

Gambar 31: Cara penanaman sereh wangi

Bibit sereh wangi dapat juga berasal dari sobekan rumput yang masih mengandung akar. Bibit yang digunakan sebaiknya masih muda dan kemudian ditanam di  atas tanah dengan kedalaman kurang lebih 20 cm. Bagian bawah ditimbun kurang labih 10 cm sedang sisa di atas tanah kurang labih 6 cm. Bibit ditanam dengan jarak 90 x 90 cm di tempat yang tanahnya subur, atau dengan jarak 75 x 75 cm di tanah yang kurang subur. Penanaman sereh harus dilakukan pada permulaan musim hujan, yaitu sekitar bulan Desember – Januari.

Tanah untuk perkebunan sereh harus bersih dan bebas dari rumput-rumput liar karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman sereh  dan kesuburan tanah itu sendiri. Disamping itu rumpun sereh wangi dapat diserang oleh jamur atau cendawan parasit. Cendawan ini dapat memasuki jaringan pelepah tanaman sereh yang akhirnya data mempengaruhi bagian daun yang dapat menghasilkan minyak.
Hallo pak rudi,

Cara sederhana dan paling murah untuk menghasilkan minyak atsiri dari sereh ( cintronella oil). Cara mendapatkannnya dengan distilasi uap.  Anda bisa buat alatnya dari drum seng bekas ukuran 200 kg, kemudian pendinginnya anda bisa bikin dari pipa besi yang di lewatkan ke air sungai yang mengalir, kemudian untuk wadah hasil distilasi anda bisa pakai drum bekas yang didesain mengerucut, nanti berguna untuk memisahkan air dan minyak.  Lebih jelasnya anda bisa beli buku tentang ini di gramedia.

Mengenai prospek minyak sereh di indonesia dan di dunia pada umumnya, harga dari petani indonesia kuurang bersaing. petani2 cina bisa memproduksi minyak sereh dengan harga yang jauh lebih murah. So kita kalah bersaing dengan mereka.
            Saran saya sebaiknya bapak beralih saja memproduksi minyak nilam ( patachouly oil), minyak nilam ini dari segi aroma china belum bisa menyamai kualitas aroma minyak nilam indonesia, untuk saat ini minyak nilam lebih prospektus. harga pasaran patchouly oil berkisar antara 90 USD- 110 USD.

Cymbopogon winterianus
Kingdom                       : Plantae
Subkingdom                 : Tracheobionta
Superdivision                : Spermatophyta
Division                                    : Magnoliophyta
Class                            : Liliopsida
Subclass                      : Commelinidae
Order                            : Cyperales
Family                          : Poaceae
Genus                           : Cymbopogon Spreng.
Species                                    : Cymbopogon winterianus

 Apa itu Cymbopogon winterianus?
 Tanaman Cymbopogon winterianus juga dikenal dengan nama sereh dan rumput Citronella. Sereh merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang sudah sejak lama dibudidayakan di Indonesia. Sereh banyak gunanya, selain sebagai bumbu dapur juga dapat dibuat minyak (minyak sereh), dan juga sebagai obat gosok atau pewangi pada sabun mandi. Untuk menghasilkan minyak sereh murni digunakan cara ekstraksi untuk mendapat cam,puran alkohol dengan minyak sereh dan destilasi untuk memisahkan campuran minyak sereh dengan alkohol. Sifat khas yang dimiliki adalah tajam dan menghangatkan. Sitronella tipe Jawa Cymbopogon winterianus Jowitt (Andropogon nardus Java de Jong) dengan nama lokal “maha penggiri”, juga dikenal dengan nama lokal “rumput winter” (winter’s grass) atau rumput tua (cold grass).
Pada tahun 1899 minyak sereh wangi tipe “maha penggiri” diperkenalkan dari Srilanka yang pertama kali ditanam di Bogor dan kemudian dikembangkan.
Tanaman sereh merupakan tanaman tahunan yang tumbuh pada daerah yang tidak tetap atau hidup meliar, hidup lama,dan kuat. Tanaman ini merupakan semacam rumput, berumpun banyak dan mengumpul menjadi gerombol yang besar. Tanaman ini biasanya mempunyai tinggi antara 40-70 cm.

Morfologi Cymbopogon winterianus:

Daun

Tanaman ini mempunyai daun berwarna hijau muda, potongan sempit panjang, daun tunggal dan tidak lebar. Daunnya berbentuk pita yang semakin meruncing ke ujung, tepi daunnya kasar dan tajam. Selain itu, tanaman serai mempunyai tekstur yang lemas dan sulit patah. Tulang daun tanaman ini berbentuk sejajar. Apabila daunnya dipecah atau diremas akan berbau wangi. Panjang daunnya sekitar 50-100 cm.
Batang
Tanaman ini mempunyai batang yang berumbi. Pangkal batang tanaman serai ini membesar dan mempunyai pelepah daun berwarna kuning kehijauan bercampur dengan warna merah keunguan. Bentuk tanaman ini menyerupai rumput dan berumpun banyak dan mengumpul menjadi gerombol besar. Batangnya melengkung sampai 2/3 bagian panjang daunnya.

Akar

Tanaman sereh memiliki akar serabut yang mempunyai rimpang yang pendek dan wangi.
Bunga
Tanaman sereh jarang memiliki bunga. Kalaupun ada bunga tanaman sereh ini tidak mempunyai mahkota, mengandung banyak bulir, yang berkembang sempurna hanya satu sedangkan yang lain bertangkai jantan atau mandul dan tandan besar.

Buah dan Biji

Tanaman sereh juga jarang memiliki buah dan biji. Pada tanaman sereh yang memiliki buah mempunyai bentuk bulat panjang , pipih dan berwarna putih kekuningan.
Akar
Akar tumbuhan Cymbopogon winterianus merupakan akar serabut yang tersusun atas epidermis akar, korteks, sel endodermis, dan stele akar, serta mempunyai jaringan meristem apikal yang selalu membelah diri. Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat,berdinding tipis, dan memiliki rambut akar yang berfungsi memperluas bidang penyerapan. Korteks akar terdapat parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Pada stele akar terdapat xilem dan floem yang berselang-seling membentuk lingkaran. Cymbopogon winterianus termasuk tumbuhan monokotil sehingga xilemnya tidak berkembang hingga ketengah-tengah lingkaran pusat akar dan pada lingkaran pusatnya terdapat parenkim empulur.

Batang
Batang tumbuhan Cymbopogon winterianus tidak berkayu dan tersusun atas epidermis batang, jaringan pengangkut, jaringan korteks, dan empulur batang. Sebagian besar sel epidermisnya berasal dari sel-sel utama yang mengandung serat atau fiber dan tersusun teratur secara paralel. Jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas pengangkut yang dikelilingi oleh jaringan parenkim dan tersebar diseluruh permukaan batang serta masing-masing berkas terbungkus oleh sarung berkas pengangkut. Korteks batang tersusun atas sel parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Pada jaringan parenkim korteks terdapat sel atau kelenjar minyak, sehingga tumbuhan ini dapat digunakan untuk membuat minyak atsiri.

Daun
Tumbuhan Cymbopogon winterianus termasuk tumbuhan C4, dimana terdapat dua jenis sel fotosintetik yang jelas berbeda: sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang-berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar berkas pembuluh. Di antara seludang-berkas pembuluh dan permukaaan daun terdapat sel mesofil yang disusun lebih longgar. Pada permukaan atas dan bawah terdapat rambut-rambut. Daunnya tersusun atas epidermis, stomata, sel-sel parenkim, jaringan kolenkim, mesofil, dan jaringan pengangkut. Pada daun yang disayat melintang melalui tulang daun akan terlihat epidermis atas terdiri dari satu lapis sel yang berbentuk agak bulat dengan ukuran tidak selalu sama dan mempunyai rambut penutup.Epidermis bawah terdiri dari sel yang serupa dengan sel epidermis atas tetapi ukurannya lebih kecil. Stomata terdapat di kedua permukaan. Mesofil terdiri sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan berisi tetes-tetes minyak. Letak jaringan kolenkim adalah tersebar diantara jaringan parenkim. Jaringan pengangkutnya terdiri atas xilem dan floem yang merupakan berkas pembuluh tipe kolateral. Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun.
Serbuk berwarna hijau. Fragmen pengenal adalah epidermis atas, epidermis bawah dengan stomata tipe graminae; sel-sel epidermis dindingnya sedikit berombak; berkas pembuluh dengan parenkim dan sel sekresi; rambut penutup terdiri dari satu sel.
Bunga, buah, dan biji
Cymbopogon winterianus sangat jarang berbunga sehingga juga sangat jarang menghasilkan buah, bahkan biji. Karena itu, struktur anatomi dari bunga, buah, dan bijinya ini juga tidak diketahui. Karena sangat jarang berbunga dan menghasilkan biji maka tanaman ini pada umumnya direproduksi dengan akar, tidak dengan biji.
FISIOLOGI
1. Fotosintesis
Fotosintesis terjadi pada kloroplas yang terdapat pada jaringan korenkim (jaringan mesofil) didaun. Air yang digunakan dibawa melalui translokasi dari akar oleh jaringan xilem. Tumbuhan Cymbopogon winterianus termasuk dalam tumbuhan C4. Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan

fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk pertamanya. Dalam tumbuhan C4, terdapat dua jenis sel fotosintetik yang jelas berbeda: sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang-berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar berkas pembuluh. Di antara seludang-berkas pembuluh dan permukaaan daun terdapat sel mesofil yang disusun lebih longgar. Siklus Calvin terbatas pada kloroplas seludang-berkas pembuluh.
Akan tetapi, Siklus ini didahului oleh masuknya CO2 kedalam senyawa organik dalam mesofil. Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat.Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Dibandingkan denagn rubisko, PEP karboksilase memiliki afinitas yang jauh lebih tinggi terhadap CO2. Oleh sebab itu, PEP karboksilase dapat menfiksasi CO2 secara efisien ketika rubisko tidak dapat melakukannya yakni, ketika hari penas dan kering dan stomata tertutup sebagian, menyebabkan konsentrasi CO2 dalam daun berkurang dan konsentrasi O2 meningkat. Setelah tumbuhan C4 menfiksasi CO2, sel mesofil mengirim keluar produk berkarbon empatnya ke sel seludang-berkas pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam seludang-berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2, yang diasimilasi-ulang ke dalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin.
Akibatnya, sel mesofil tumbuhan C4 memompa CO2 ke dalam seludang-berkas pembuluh, mempertahankan konsentrasi CO2 dalam sel seludang-berkas pembuluh cukup tinggi agar rubisko dapat menerima karbon dioksida, bukan oksigen. Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak, dan dilungkungan seperti inilah sekarang tumbuhan C4 muncul dan tumbuh subur.
2. Respirasi
Reaksi respirasi termasuk dalam reaksi katabolisme, dimana molekul-molekul gula dipecah menjadi molekul-molekul anorganik yaitu berupa CO2 dan H2O (Salisbury, 1995). Fungsi dari respirasi adalah untuk mendapatkan energi dari bahan-bahan organik melaui proses pemecahan gula (glikolisis) menjadi piruvat dan masuk dalam siklus Krebs yang akan menghasilkan gas CO2 yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas CO2 akan berdifusi terkumpul dalam rongga-rongga antar sel, bila tekanan telah cukup maka gas ini akan dikeluarkan dari jaringan.
3. Traspirasi
Transpirasi adalah keluar atau hilangnya sisa air dalam bentuk uap melalui evaporasi dari permukaan lembab jaringan internal (sel basah) bagian tanaman yang terbuka, khususnya daun. Merupakan proses fisiologis tertentu untuk membuang kelebihan air. Diatur tanaman dengan gerakan sel penutup stomata, terjadi pada siang hari. Hanya sebagian kecil air yang diserap melalui akar digunakan dalam proses metabolisme, hampir 95% dibuang melalui proses transpirasi. Ruang-ruang antar sel mengandung banyak uap air. Bila lingkungan kering, maka uap air dari ruang antar sel keluar.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi, antara lain kelembaban, angina, cahaya, temperature, tekanan atmosfer, dan kadar air dalam tanah.

Kegunaan Sereh

Sereh yang biasa kita kenal banyak digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur, penyedap masakan dan kue, serta sebagai pemberi bau harum pada beberapa minuman panas seperti serbat, bajigur dan bandrek. Sereh banyak digunakan dalam masakan melayu , Indonesia dan Thailand. antara masakan yang menggunakan sereh ialah tomyam, rendang dan kerabu. Selain daunnya, sereh juga dapat diambil minyaknya yang dapat digunakan sebagai pewangi sabun mandi atau parfum yang lebih kita kenal sebagai minyak wangi. Jika dicampur dengan bahan-bahan lain seperti minyak kela dan minyak tanah, minyak sereh dapat dijadikan obat gosok untuk melawan nyamuk atau gigitan lintah. Khasiat dari Cymbopogon winterianus adalah anti inflamasi, diaforetik, stomokik (penambah nafsu makan) , antipiretik (penurun panas), dan analgesik. Kegunaan: Busung air sesudah melahirkan, haid yang tidak teratur, mencret, muntah, radang selaput lendir usus dan lambung, sakit perut, disengat lebah (obat luar), gusi bengkak (obat luar), lebam (obat luar), rematik (obat luar), sakit kepala (obat luar), nyeri sendi: digosok dengan minyak atsiri. Oleh sebab itu tumbuhan inipun disebut sereh obat karena dapat digunakan untuk obat-obatan tradisional.
Bagian-bagian dari tumbuhan Cymbopogon winterianus yang berguna serta kegunaanya, yaitu:
1. Daun
a. Mencuci bau hanyir pada daging
b. Daun serai yang dibalut dengan besi atau batu panas digunakan untuk tuaman dan bertungku pada kawasan urat saraf yang lemah, penyakit bisa otot-otot, sendi, mengecutkan rahim yang bengkak, memecahkan lendir, darah dan angin.
c. Daun serai dan jintan hitam digiling untuk di jadikan ‘paste’ untuk ditempel di dahi untuk melegakan sakit kepala. Campuran pada rempah ratus untuk di jadikan ‘paste’ bagi merawat bengkak-bengkak sendi dan otot.
d. Air rebusan daun serai digunakan untuk air mandian
2. Akar dan batang
a. Membantu mengobati masalah sakit perut dan memecahkan gumpalan angin serta melepaskan angin melalui dubur (kentut) dan mulut (sendawa).
b. Dapat membantu mengimbangkan kestabilan hormon.
c. Menambah aroma hidangan serta membantu meringankan keadaan keracunan pemakanan.
d. Campuran dengan rempah ratus mempunyai khasiat untuk kesehatan dalam tubuh
e. Membantu melawaskan dan melancarkan pembuangan air kecil.
3. Minyak Serai
a. Kosmetik.
b. Minyak angin berobat.
c. Pencegah nyamuk dan gigitan bisa.
d. Minyak wangi, sampo.

Minyak atsiri

Minyak yang ada di alam dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : minyak mineral (mineral oil), minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan, serta minyak atsiri (essential oil). Minyak atsiri dikenal juga dengan nama eteris atau minyak terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman. Minyak atsiri mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umunya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Dalam bidang industri, minyak atsiri digunakan untuk pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavoung agent dalam makanan atau minuman serta sebagai pencampur rokok kretek.
Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan astiseptik internal dan eksternal, untuk bahan analgesic, haemolitic atau sebagai antizymatic serta sebagai sedavita dan stimulans untuk obat sakit perut. Minyak atsiri yang baru diekstraksi biasanya tidak berwarna atau ber-warna kekuning-kuningan. Jika minyak atsiri lama di udara terbuka dan terkena cahaya serta pada suhu kamar, maka minyak atsiri tersebut dapat mengabsorbsi oksigen di udara sehingga menghasilkan warna minyak yang lebih gelap, bau minyak berubah dari bau wangi alamiahnya dan minyak lebih kental dan akhirnya membentuk sejenis resin. Minyak atsiri dapat menguap pada suhu kamar dan penguapannya semakin besar seiring dengan kenaikan suhu. Umumnya minyak atsiri larut dalam alkohol encer yang konsentrasinya kurang dari 70%. Daya larut tersebut akan lebih kecil jika minyak atsiri mengandung fraksi terpene dalam jumlah besar. Sifat minyak atsiri ditentukan oleh persenyawaan kimia yang terdapat di dalamnya, terutama persenyawaan tak jenuh (terpene), ester, asam dan aldehida serta beberapa jenis persenyawaan lainnya. Beberapa proses yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kimia minyak adalah oksidasi, hidrolisa polimerisasi (resinifikasi) dan penyabunan.

Komposisi kimia secara umum

Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), ka-dang-kadang juga terdiri atas nitrogen (N) dan be-lerang (S). Minyak atsiri me-ngandung resin dan lilin dalam jumlah kecil yang merupakan komponen yang tidak dapat me-nguap. Berdasarkan komposisi kimia dan unsur-unsurnya minyak atsiri dibagi dua, yaitu: hydrocarbon dan oxygeneted hydrocarbon. Kandungan kimia pada tumbuhan sereh adalah minyak atsiri dengan kadar sitronelal dan kemudian diubah menjadi sitronelol, sitronelol-sitronelol ester, hidroksi sitronelal dan manitol sintetik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia, 177-179, Depkes RI, Jakarta
Campbell, Neil.A., 2000, Biologi edisi kelima jilid 1, 197, Erlangga, Jakarta
Fahn, A., 1998, Anatomi Tumbuhan edisi ketiga, 309-441, Gadjah Mada University,Yogyakarta 
Guether, E., 1990, Minyak Atsiri jilid IVA, 77, 93-97, UI Press, Jakarta
Soedibyo, B.R.A.Mooryati, 1998, Alam Sumber Kesehatan manfaat dan kegunaan, 342,      Balai Pustaka, Jakarta


Lia Yumi Yusvita
068114030
Farmasi  Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta


essential oil corner
This blog talks about Indonesian essential oil (here, we call "minyak atsiri") : its resources, news, producers, and some ideas to grow/develop essential oil industries.

Sunday, October 22, 2006

Minyak Sereh Dapur / Lemongrass Oil


Posted by Ferry to milis Atsiri-Indonesia
12 Dec 2005

MINYAK SEREH DAPUR / LEMONGRASS OIL

Pernah mendengar sereh dapur? Membaca namanya, sudah semestinya benda yang satu ini akan sering kita jumpai di dapur. Ibu-ibu sangat familiar dengannya sebagai bumbu dapur seperti lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, dll. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bumbu dapur adalah pangkal tangkainya, Jika pernah sarapan nasi uduk, pasti akanjelas tercium aroma sereh dapur yang khas sebagai bumbu campurannya.

Karena beraroma seperti lemon, sereh dapur sering disebut lemongrass (rumput lemon)Menurut ilmu taksonomi, bumbu dapur yang sering terdapat dalam opor ayam ini termasuk dalam famili gramineae (rumput-rumputan)dan genus Cymbopogon.
Sereh dapur merupakan tanaman tahunan (perennial) dan stolonifera (berbatang semu). Berdaun memanjang seperti pita, makin ke ujung main meruncing dan berwarna hijau, sebagaimana layaknya famili rumput-rumputan yang lain seperti ilalangdan padi. Panjang daunnya berkisar 0,6 – 1,2 m yang tersusun pada stolon. Rumput ini tidak berbunga dan tidak menghasilkan biji meskipun dibiarkan tidak dipangkas dalam kondisi dan waktu tertentu.

Jenis-Jenis Sereh Dapur
Sebelum membicarakan sereh dapur, ada baiknya jika membahas macam-macam sereh. Secara umum, sereh dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sereh dapur (lemongrass) dan sereh wangi (sitronella). Keduanya memiliki aroma yang berbeda. Minyak sereh yang selama ini dikenal di Indonesia merupakan minyak sereh wangi (citronella oil) yang biasanya terdapat dalam komposisi minyak tawon dan minyak gandapura.

Minyak sereh wangi telah dikembangkan di Indonesia dan minyak atsirinya sudah diproduksi secara komersial dan termasuk komoditas ekspor. Sedangkan minyak sereh dapur (lemongrass oil) belum pernah diusahakan secara komersial. Dari segi komposisi kimianya, keduanya memiliki komponen utama yang berbeda. Sereh wangi kandungan utamanya adalah citronella, sedangkan sereh dapur adalah sitral.

Sereh dapur terbagi menjadi 2 varitas, yaitu sereh flexuosus(Cymbopogon flexuosus) dan sereh citratus (Cymbopogon citratus). Dalam dunia perdagangan minyak atsiri, minyak sereh flexuosus disebut sebagai East Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur India Timur). Sedangkan sereh citratus dikenal dengan West Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur India Barat).
Keduanya dapat tumbuh subur di Indonesia meskipun yang terbanyak adalah jenis West Indian. Perbedaan yang sangat jelas dari keduanya terletak pada sifat-sifat minyakatsiri yang dihasilkan. Minyak sereh India Timur lebih berharga dari pada India Barat, terutama karena kandungan sitralnya yang lebih tinggi.

Syarat Tumbuh dan Budidaya
Sereh dapur tumbuh liar di daerah-daerah tropis sepertiIndonesia, Malaysia, Vietnam, India, Amerika Tengah, sebagian Amerika Selatan dan Afrika. Meskipun dapat juga tumbuh pada iklim dingin namun produktivitasnya akan menurun. Sereh dapur lebih menyukai daerah dengan limpahan cahaya matahari yang besar, curah hujan tidak terlalu berlimpah (min 1500 mm/tahun), serta ketinggian sampai 1000 m dpl (paling baik 100-400 m). Cuaca yang panas dan sinar matahari akan merangsang pembentukan minyak dalam tanaman. Di daerah yang curah hujannya melimpah, sereh dapat dipanen lebih sering dibandingkan dengan daerah kering, namun minyak yang dihasilkan berkadar sitral lebih rendah.

Tanaman ini tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik, bertekstur ringan, lempung berpasir, sampai pasir berdebu. Namun hasilnya kurang pada tanah bertekstur berat, keras, dan dapat menahan air. Tanaman yang dibudidayakan di atas tanah yang baik dapat meningkatkan rendemen minyak serta kandungan sitralnya lebih tinggi. Sereh dapur masih belum banyak dibudidayakan di Indonesia, karena sebagian besar digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sebagai campuran makanan/rempah-rempah. Padahal sereh dapur termasuk jenis tanaman yang mudah dalam hal budidaya dan perawatan. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman ini boleh dikatakan tidak ada. Begitu pula minyak atsirinya lebih bernilai dibandingkan minyak sereh wangi.

Perkembangbiakan dilakukan dengan sistem bonggol akar pada batang semu (stool). Batang semu yang telah dewasa (minimal terdiri 10 pelepah daun) digunakan sebagai bibit. Satu rumpun sereh dapur yang telah dewasa yang berumur lebih dari 1 tahun dapat menghasilkan bibit di atas 50 batang. Tanaman sereh yang telah dewasa dicabut dan akarnya dipotong seperlunya. Daun dan batang semu dipangkas hingga keseluruhan bibit mencapai panjang kurang lebih 20 - 30 cm.

Persiapan lahan dilakukan dengan pencangkulan dan pemberian pupuk kompos agar produktivitas daun segar yang dihasilkan mencapai maksimal. Untuk penghematan, pupuk kompos ini dapat diperoleh dari ampas daun sisa penyulingan. Lebih bagus lagi apabila dibuat bedengan- bedengan. Pada lahan yang telah diolah, bibit sereh ditanam pada jarak 75 cm x 75 cm pada lubang tanam yang dibuat menggunakan linggisdengan kedalaman 10 – 15 cm . Lubang tanam harus benar-benar tertutuprapat dengan tanah agar pertumbuhan sistem akar cukup baik. Penamananhendaknya dilakukan pada awal musim hujan untuk merangsangpertumbuhan sehingga lebih cepat dipanen untuk pertama kali. Bagianbibit yang muncul di permukaan tanah kira-kira memiliki panjang 10 –15 cm.

Jika tanaman tumbuh baik, sereh dapur dapat dipanen untuk pertamakali setelah berumur 6 bulan atau panjang daun telah mencapai sekitar1 m. Pemanenan dilakukan dengan cara memangkas batang semu yangtersusun oleh pelepah-pelepah daun. Pemangkasan dapat dilakukandengan sabit atau ani-ani. Ketinggian tanaman dari permukaan tanahdipertahankan 15 – 20 cm. Satu rumpun tanaman dapat menghasilkan daunbasah 1 - 2 kg.

Setelah panen pertama, rumpun akan tumbuh kembali dengan cepat dandapat dipanen kembali setelah 3 – 4 bulan tergantung perawatan daniklim daerah tanam. Masa produktif tanaman sereh dapur adalah 4 – 5tahun. Semakin lama, produktivitas daun basah yang dihasilkan semakinsedikit. Dalam 1 ha lahan dapat dihasilkan daun sereh dapur segar 60 –120 ton/tahun
(4 kali panen).

Hasil penelitian mengatakan bahwa penambahan pupuk buatan setelahmasa panen dapat menambah produktivitas tanaman. Pemberian pupuk N(urea) berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan. Sedangkan pupuk K(KCl) berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Sehingga penambahancampuran urea dan KCl dapat meningkatkan hasil panenan.

Penyulingan dan Penanganan Minyak Sereh Dapur
Setelah panen, daun sereh hendaknya langsung disuling untuk menghindari kehilangan minyak karena penguapan. Daun sereh dirajang dahulu sampai panjangnya menjadi sekitar 10 – 15 cm dan secepatnya dimasukkan ke dalam ketel suling. Perajangan ini berfungsi untuk memperbesar bulk density bahan, sehingga secara kuantitas dapat dimasukkan lebih banyak bahan ke dalam ketel suling. Perajangan ini berpengaruh terhadap rendemen minyak yang dihasilkan karena pada saat proses perajangan terdapat sejumlah kecil minyak yang menguap ke udara bebas. Ketel suling bervolume 3000 liter mampu menampung bahan olah 800 – 1000 kg daun rajangan.

Penyulingan dilakukan baik dengan penyulingan uap-air (1 atm)atau penyulingan uap pada tekanan sedikit di atas 1 atm. Waktu penyulingan antara 1 – 3 jam, tergantung pada jumlah uap dan jumlah bahan yang diolah. Rendemen minyak bervariasi antara 0.2 – 0.4% basis basah. Pengalaman penulis yang melakukan percobaan analisis kadar minyak sereh dapur menggunakan metoda Claevenger diperoleh rendemen0.26 – 0.37%. Rendemen minyak pada sereh dapur terutama dipengaruhi oleh:

1. Tingkat kesegaran bahan olah. Semakin segar bahan olah, semakin tinggi rendemennya. Bahan yang kering/layu kemungkinan telah terjadi penguapan sejumlah kecil minyak ke udara bebas.
2. Kualitas bahan olah. Bahan olah yang mengandung banyak batang semu dibandingkan daunnya akan menghasilkan rendemen minyak yang kecil. Minyak atsiri banyak terdapat dalam daun, sedangkan tangkai/batangnya sedikit menghasilkan minyak padahal kehadiran batang pada bahan olah berkontribusi besar terhadap berat bahan olah.
3. Jenis sereh dapur. Sereh flexuosus (East Indian) menghasilkan rendemen minyak yang lebih baik daripada sereh citratus (West Indian)
4. Perlakuan awal bahan olah. Perajangan akan menurunkan rendemen minyak namun memperbesar kapasitas penyulingan. Disarankan agar bahan yang dirajang sesegera mungkin dimasukkan ke dalam ketel suling.

Minyak sereh dapur harus disimpan dalam wadah yang terlindung dari udara dan cahaya, dan bebas dari air sebelum dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan, Media simpan yang paling baik adalah botol-botol tertutup berwarna gelap sehingga tidak tembus cahaya. Penyimpanan minyak sereh perlu diperhatikan dengan baik karena sangat berpengaruh terhadap kualitas minyak, terutama kadar sitralnya. Apalagi untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama yang memungkinkan terjadinya degradasi kualitas minyak, seperti terjadinya oksidasi aldehid, hidrolisa ester, polimerisasi, dan resinifikasi.

Minyak Sereh Dapur (Lemongrass Oil)
Lemongrass oil memiliki aroma khas lemon. Biang keladi aroma tersebut adalah sebuah senyawa bergugus fungsi aldehid, yakni sitral sebagai senyawa utama minyak. Minyak sereh dapur tipe East Indian memiliki kandungan sitral lebih tinggi daripada tipe West Indian. Kandungan sitral kedua tipe minyak itu antara 75 – 88%. Sedangkan standar perdagangan minyak sereh dapur adalah kadar sitralnya minimal 75%.Hal yang paling membedakan kedua tipe itu adalah kelarutan dalam alkohol 70%. Tipe East Indian larut sempurna 1 : 2 volume dalam alkohol 70%, sedangkan tipe West Indian larut pada 1 : 4 volume. Hal ini menandakan bahwa pada minyak tipe West Indian terdapat banyak kandungan terpen-terpen tak beroksigen (terutama mirsen) yang sukar larut dalam alkohol.
Terpen-terpen tak beroksigen ini kurang disukai kehadirannya dalam minyak atsiri. Secara visual, warna minyak kedua tipe ini juga berbeda. Minyak East Indian berwarna kuning tua sampai coklat merah tua. Tipe West Indian berwarna kuning muda sampai coklat muda.Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan sifat fisika-kimia kedua jenis minyak sereh dapur.

Sifat fisik-kimia Tipe East Indian - Tipe West Indian
Berat jenis, 25oC = 0.8902 - 0.8731
Indeks bias, 25oC = 1.487 - 1.4587
Putaran optic = +0.25 - +0.2
Kelarutan dalam etanol 70% = 1 : 2 - 1 : 4
Kadar sitral = 80.2% - 76.1%

Selain sitral, minyak sereh wangi juga mengandung beberapa senyawa penyusun minyak atsiri seperti sitronellal, geraniol, mirsen, nerol, farnesol, metil heptenol, dipenten, n-desialdehid, linalool, metal heptenon, dan senyawa-senyawa lain dalam jumlah yang kecil. Minyak sereh wangi merupakan salah satu jenis minyak atsiri terpenting sebagai sumber senyawa sitral. Sitral digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa ionon. Ionon adalah golongan senyawa-senyawa aromatis sintetik yang banyak digunakan sebagai pewangi dalam berbagai macam parfum dan kosmetika. Ionon memiliki bau seperti violet yang intensif dan tahan lama. Di samping itu, sitral sangat penting sebagai bahan baku pada sintesa Vitamin A. Selain kedua penggunaan di atas, minyak sereh dapur juga digunakan secara meluas untuk pewangi sabun, detergen, pembersih lantai, aerosol, dan aneka jenis produk teknis lainnya. Dalam jumlah yang kecil digunakan pada industri makanan dan minuman seperti anggur, saus, permen, rempah, dan lainnya. Sebagai bahan yang digunakan di bagian luar, digunakan untuk keperluan obat sakit kepala, sakit gigi, ramuan air mandi.

Produksi dan Perdagangan
Telah dijelaskan di atas bahwa minyak sereh dapur belum diusahakan secara komersial di Indonesia. Berlawanan dengan minyak sereh wangi yang telah berkembang di Indonesia. Negara penghasil minyak sereh dapur tipe East Indian yang utama adalah India, RRC, Sri Lanka, dan Brasil. Sedangkan tipe West Indian adalah Guatemala dan India. Kebutuhan dunia akan minyak sereh dapur pada tahun 1990 berkisar antara 800 – 1300 ton/tahun. Tahun 2000 permintaan minyak sereh dapur dunia meningkat menjadi 2000 kg/tahun. Harga pasaran internasional minyak sereh dapur saat ini adalah 11 US$/kg. Harga minyak tipe East Indian sedikit lebih tinggi daripada tipe West Indian. Semakin tinggi kandungan sitralnya, maka harga minyak menjadi lebih tinggi.

Sebuah perkebunan sereh dapur yang dikelola dengan baik akan menghasilkan rata-rata sekitar 80-100 ton daun basah/tahun. Jika rendemen rata-rata 0.3%, maka setiap ha lahan akan menghasilkan 240 –300 kg minyak/tahun.

Bahan Renungan
Minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia berjumlah sekitar 70 - 80 jenis. Namun Indonesia baru bisa memasok 12 jenis saja dan itupun tidak semuanya rutin. Padahal sebagian besar jenis minyak atsiri tersebut dapat dikembangkan dan dibudidayakan di Indonesia. Bahkan sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu hanya belum diusahakan secara komersial, seperti halnya kasus sereh dapur ini.

Keterlambatan Indonesia dalam memantau perkembangan dan mendivesifikasi komoditas minyak atsiri secara tidak langsung merugikan kompetensi Indonesia sendiri sebagai salah satu negara produsen minyak atsiri. Diversifikasi jenis minyak atsiri merupakan salah satu langkah dalam menaikkan posisi tawar Indonesia dalam dunia perdagangan minyak atsiri.

-ferry-
(Disarikan dari berbagai diskusi dan pustaka)

Pustaka
1. Guenter, Ernest, 1948.
The Essential Oil Vol. 4 (Minyak Atsiri, terjemahan Ketaren, pokok bahasan Sereh Dapur). UI Press,Jakarta.
2. Hobir, Emmyzar, 2002, Perkembangan Teknologi Produksi Minyak Atsiri Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.
3. Mansur, M, IM Tasma, OU Suryana, 1992, Sereh Dapur.
Edisi Khusus Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. VIII No. 2, Balitro,Bogor.
4. Ma'mun, N Nurdjanah, 1993, Pengaruh Perajangan dan Lama Pelayuan terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Sereh Dapur. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. VIII, No. 1, Balitro, Bogor.
5. Rosman, R, H Muhammad, R Suryadi, Emmyzar, Rachman, 1994, Pengaruh Pupuk N, P. dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sereh Dapur di Tanah Latosol Citayam. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. IX, No. 2, Balitro, Bogor.
6. Rosman, R, Emmyzar, 1991, Budidaya dan Peluang Pengembangan Lemongrass. Prosiding Pengembangan Tanaman Atsiri Sumatra.
7. Rusli, S, N Nurdjanah, Soediarto, D Sitepu, S Ardi, DT Sitorus, 1985, Penelitian dan Pengembangan Minyak Atsiri Indonesia. Edisi Khusus Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. I No. 2, Balitro, Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar